PERJUANGAN
karya: Mr M
Angin angin
pagi lembut menggoyangkan batin. Pepohonan masih diam berkeringat. Dedaunannya
menangis bahagia menyambut mentari yang mengkilap mewarnai langit yang
kemerahan sungguh sangat indah keindahan subuh itu. Bagi si malas yang tak
sempat menyaksikan panorama ini. Amatlah ia merugi.
Nurdin adalah
anak Makassar yang rajin. Gelar kemalasan akan jauh dari namanya. Rajin adalah
harga mati baginya jika ia malas sehari saja berarti ia tidak akan makan hari
itu juga. Sebelum keindahan pagi itu tiba. ia telah membelah kegelapan dengan
keberaniannya untuk segera bersepeda ke pasar untuk mencari secuil uang dengan
menjual sayur dari kebunnya. Untuk membantu kedua orang tuanya yang hidup
sengsara akibat ulah para pemberontak.
Hampir setiap
hari ia melakukan ini. Tertidur hanya beberapa jam saja. Lalu terbangun ketika
matahari masih jauh bersembunyi dibelahan bumi lain. Tapi sekali lagi dia anak
Makassar yang tangguh dan pemberani.
Begitu
sekarung sayur disepedanya telah ada yang terjual dan matahari sudah
menampakkan seluruh tubuhnya. Ia harus segera kembali kerumahnya karena waktu
menandakan ia harus pergi kesekolahnya.
Perjalanan
menuju sekolahnya amatlah berat. Karena ia harus berjalan kaki berpuluh kilo
meter tanpa alas kaki karena sepeda yang ia pakai ke pasar harus juga dipakai
ayahnya untuk bersepeda dikebunnya yang tak kalah jauhnya. Dan Nurdin harus
membelah semak semak hutan untuk menghindari ular besi(pistol) para pemberontak
kala itu. Sebelum ia berangkat kesekolah. Ia telah berpesan kepada ibunya kalau
ia akan mati dijalan. Itulah keberaniannya untuk mengorbankan nyawa demi
menghilangkan kata kebodohan bagi warga pribumi. Tapi untunglah sampai saat ini
takdir belum pernah menghabiskan umurnya.
Begitu pulang
dari sekolahnya ia masih harus berjuang. Tak ada kata jeda istirahat. Begitu ia
menginjakkan kaki dipintu rumahnya ia segera masuk untuk mengganti pakaiannya.
Lalu meminum segelas air untuk menghilangkan dahaga perjalanan terik berpuluh
kilometer itu. Lalu segera kembali berjalan tanpa alas kaki menyusul kerbau
kerbau miliknya yang sudah bersantai dipadang rumput di ujung desanya. Kerbau
kerbau itu pagi tadi di giring oleh ayahnya. Dan tugasnya kali ini menjaga
kerbau itu sampai ia kenyang. Dan kerbau itu akan kenyang saat mentari kembali
beranjak meninggalkan bumi. Jadi setengah hari ia harus memperhatikan kerbaunya
satu persatu yang jumlahnya itu ada 15 ekor harus selalu berada dalam ruang
lingkup koridornya. Dan apabila ada seekor saja yang membandel harus segera
digiring kembali. Kerbau kerbau itu adalah harta yang sangat berharga bagi
keluarganya hingga tugas yang dijalaninya adalah tugas yang amatlah berat.
Dan ketika kerbau
itu kenyang. Mereka berbondong bondong kembali kekandangnya. Tugas Nurdin
adalah mengarahkan kerbau itu. Tongkat bamboo ditangannya adalah senjata yang
sanagt ditakuti kerbau itu. Kerbau itu terlihat ketakutan saat Nurdin
mendekatinya. Tapi nurdin tak pernah sedikitpun menyakiti kerbau kesayangannya.
Saat malam akhirnya membawa kegelapan dan membungkus bumi. Kerbau kerbau itu
telah berada didalam kandangnya. Dan pintu kandang dikunci dengan baik dan
teliti. Setelah tugasnya terselesaikan kini saatnya bagi Nurdin untuk
membersihkan tubuhnya. Tapi sekali lagi ia masih harus kerja keras. Air yang ia
pakai untuk membersihkan diri harus ia ambil disumber air yang paling terdekat
jaraknya adalah 5kilometer. Dan dua jirigen besar harus ia pikul sepanjang
jalan. Sungguh inilah perjuangan hidup sesungguhnya. Tapi bagi Nurdin inilah
kehidupan yang harus ia jalani dengan ikhlas tanpa pernah merasa dirinya sial
karena lahir dimasa yang amatlah menyulitkan. Tapi dari kehidupan masa kecilnya
yang serba berat itu membawa balasan yang sangatah berimbang. Ketika masa masa
sulit itu telah berlalu ia telah duduk didalam sebuah ruangan ber AC yang
didepannya itu ada sebuah meja dan diatasnya ada papan nama yang bertuliskan
Directur perusahaan.
kesulitan tidak akan bertahan lama jika dihadapi dengan keikhlasan percayalah itu. Dan bagi kalian yang merasa teah berbahagia patutlah kalian mengedarkan mata untuk membantu para ikhlas kesulitan untuk membantu mereka walau hanya sekedar memberi semangat.
kesulitan tidak akan bertahan lama jika dihadapi dengan keikhlasan percayalah itu. Dan bagi kalian yang merasa teah berbahagia patutlah kalian mengedarkan mata untuk membantu para ikhlas kesulitan untuk membantu mereka walau hanya sekedar memberi semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar