CERPEN
MIMPI SEJUTA kg
Aku memulai hari ini dengan cinta
yang sesungguhnya. Pandangan sinis yang coba menjatuhkan datang silih berganti
coba menggoreskan cinta yang sudah membulat. Ribuan duri tertanam dijalan yang
coba meletuskan cinta yang sudah terbang menari bersama awan putih. Tapi tak
bisa. Semua yang berjalan dimuka bumi berhak memiliki cinta yang sesungguhnya.
Dan inilah kisahku yang aku berikan agar kita duduk bersama melukiskan cinta
yang sesungguhnya dikanvas kehidupan yang halus.
Dan semua orang berkata kepadaku “kau
tak akan pernah bisa melakukan itu. Mimpi yang telah kau pegang nampaknya harus
kau buang jauh jauh kedalam lubang yang paling dalam. Karena lihatlah dirimu.
apa kau tak sadar kau hanya diciptakan didunia untuk mengisi kekurangan yang
ada. Kau tahu itu”. Itulah kata kata orang yang sinis yang bermata tajam bak
mata iblis yang tak akan pernah senang akan kelanggengan hidup keturunan Adam
dimuka bumi ini. Dan selalu saja kata kata itu ada didalam hati, ketika aku
baru saja membuka mata memandang keindahan yang pasti akan aku raih dengan
cinta yang sesungguhnya. Tak peduli sebanyak apa orang lain berkata” kau tak
akan pernah bisa”.
Dulu aku hanyalah seorang gadis kecil
bertangan pendek namun berharap dunia ada dalam genggamanku. Tapi mimpi itu selalu
saja terbang menjauh dari jangkauanku. lalu aku kabur dalam tidur yang lelap
dan bermimpi mengenai surga yang semu. aku melihat segala keindahan isinya. Suatu
waktu berlalu lalang bintang kejora yang berlarian dijalur awan yang hitam. Dan
kadang aku berbaring diatas rerumputan hijau yang lembut dikelilingi pohon
pohon yang menawarkan buahnya yang manis dan ranum. Lalu dari ujung jalan
datanglah berduyun duyun bidadari yang elok rupanya membawa seloci berisi minuman
yang nikmat menyegarkan tenggorokan yang lelah. itulah yang aku saksikan dalam
mimpi yang sungguh sangat menggodaku
Dan sekarang gadis kecil ini telah dewasa. Kini saatnya aku terbangun dari tidur yang nyaman. Lalu berlari dengan kencang. Mengejar segala keindahan seisi surga yang ku lihat dalam mimpi masa kecil. menuju dunia nyata yang kejam dan berat demi memegang dunia kedalam genggamanku dengan sekuat mungkin.
Dan sekarang gadis kecil ini telah dewasa. Kini saatnya aku terbangun dari tidur yang nyaman. Lalu berlari dengan kencang. Mengejar segala keindahan seisi surga yang ku lihat dalam mimpi masa kecil. menuju dunia nyata yang kejam dan berat demi memegang dunia kedalam genggamanku dengan sekuat mungkin.
Terlihatlah
dipermukaan tembok tulisan besar “ CASTING”. Ini adalah yang kesekian kalinya
aku melihat tulisan itu. Dan aku berjalan kedalam pintu disampingnya berjalan
dengan perasaan grogi yang sudah kurasakan berulang kali. Kemudian aku berjalan
diatas lantai yang mengkilap dan licin yang selalu saja berhasil membuatku
terpeleset. Dan sepasang mata yang sinis itu kembali bermunculan. Mereka
memiliki segalanya untuk menjadi seorang bintang penari balet. Tubuh yang
ramping, kaki yang panjang wajah yang cantik, dan tentu saja gerakan mereka
yang indah. Kulayangkan senyumanku yang paling manis atas balasan dari pandangan
mereka yang meremehkan atau pandangan yang seolah tak percaya bahwa aku ada
disamping mereka.
Dan
akupun mendapat giliran menampilkan semua yang aku tahu dihadapan tiga orang
juri yang bermulut tajam. Yah mulut itu sudah berulang kali mengeluarkan ucapan
berbisa yang coba meracuni cinta didalam hatiku. Terdengarlah suara berbisik
dari peserta lain memenuhi ruangan yang dingin entah mereka sedang membicarkan apa.aku tak peduli.
Kutarik nafas yang panjang lalu mengeluarkan semua rasa takut yang ada. Ku
tutup mata agar aku focus merasakan angin berjalan disela sela irama yang
menyentuh. Dan akupun mulai beraksi.
“SUDAHLAH
LEBIH BAIK KAU COBA MENGEJAR MIMPI YANG LAIN”.
Belum aku
menyelesaikan semua gerakan yang sudah kupersiapkan matang matang. Dan semua
latihan berat yang kulalui dengan tangisan. Tiba tiba kalimat itu melayang dari
seorang perempuan paruh bayah yang terlihat sombong menghentikan semuanya
menunda segalnya. Aku menundukkan kepala meresapi semua kata kata yang keluar
selanjutnya.
“KAU
HARUS TAHU. TAK SEMUA ORANG DICIPTAKAN DI MUKA BUMI INI UNTUK MENJADI SANG
BINTANG. LIHATLAH DIIRIMU KAU MEMILIKI BADAN GEMUK YANG SANGAT TAK ELOK
DIPANDANG. DI KERTAS MENGENAI DIRIMU INI
KAU TULIS BAIK BAIK BERATMU YANG MENCAPAI RIBUAN POnDS. DAN KAU TAHU ITU SUDAH
MENYALAHI ATURAN. LEBIH BAIK KAU PULANG SAJA DAN KUBUR DALAM DALAM MIMPIMU
NAK.” Kata perempuan tua itu sambil menyodorkan kertas pendaftaranku.
Hanya
tawa yang aku dengar sebagai bentuk rasa turut berduka cita dari mereka atas
nasib nestapa yang aku alami. semua mata tertuju padaku saat aku meninggalkan
ruangan yang menyimpan misteri itu. Dan untuk kesekian kalinya aku mengalami
kegagalan yang sudah tak terhitung lagi. Oh tuhan.
Tetaplah
bersamaku ini semua belum berakhir. Aku duduk disebuah kursi kayu panjang
dipinggir jalan memandangi orang orang yang sibuk berlalu lalang. Ada yang
tertawa hingga giginya yang putih terlihat dan aku pun bertanya pernahkah ia
menangis karena kegagalan hingga giginya tersembunyi dengan baik?. Ada yang
sedang berucap dengan kawannya berjalan dengan langkah yang beraturan. Dan aku
pun bertanya apakah ia pernah merasakan apa yang aku rasa hingga membuatnya tak
lagi bisa berjalan dengan baik. Oh tuhan sungguh hadiah yang kau berikan ini
sangatlah berharga hingga aku merasa tak pantas untuk memilikinya.
Ditengah
rasa sesal yang bertubi tubi menyerang cinta dihati. suara musik yang merdu
melayang ketelingaku. Suara itu dari seorang lelaki tua yang buta diseberang
jalan memainkan piano dengan jari jemarinya yang lentik. Dan ia menyanyikan
sebuah lagu yang membuatku tertarik. Lelaki tua yang buta itu berkata seperti
ini “Dan ketika kau telah berusaha sebaik
mungkin tapi nyatanya kau gagal lalu kau mendapatkan sesuatu tapi bukan itu
yang kau butuhkan dan kaupun lelah dan ingin menyerah tetapi kau tak mampu
untuk membuang kepenakan itu. akhirnya kau terperangkap dalam keterpurukan.
tanpa terasa airmata pun mengalir deras diwajahmu karena kau telah kehilangan sesuatu yang tak tergantikan. mencintai seseorang yang ingin kau sayangi tapi itu hanya sia sia belaka. Apakah itu akhir?
bagiku tidak. selalu ada cahaya yang akan menuntunmu kembali untuk menguatkan tulang tulangmu yang telah remuk yang menghibur kalian dengan senyuman yang membawa kebahagiaan menghapus derita.
Yah. tiada cerita yang berakhir sedih ini semua terserah kau. jika kau belajar maka semua kisah akan berakhir dengan kebahagiaan.” Dan nyayian dari seorang yang serba kekurangan itu mengajari sesuatu aku ternyata bukan satu satunya yang mendapatkan kasih sayang dari Tuhan.
tanpa terasa airmata pun mengalir deras diwajahmu karena kau telah kehilangan sesuatu yang tak tergantikan. mencintai seseorang yang ingin kau sayangi tapi itu hanya sia sia belaka. Apakah itu akhir?
bagiku tidak. selalu ada cahaya yang akan menuntunmu kembali untuk menguatkan tulang tulangmu yang telah remuk yang menghibur kalian dengan senyuman yang membawa kebahagiaan menghapus derita.
Yah. tiada cerita yang berakhir sedih ini semua terserah kau. jika kau belajar maka semua kisah akan berakhir dengan kebahagiaan.” Dan nyayian dari seorang yang serba kekurangan itu mengajari sesuatu aku ternyata bukan satu satunya yang mendapatkan kasih sayang dari Tuhan.
Semangat dari keajaiban cinta didalam
hati mulai bermunculan. Berapi api hingga membakar semua kekecewaan yang sudah
hampir menggerogoti mimpi yang belum terwujud. Dengan wajah yang berseri aku
berlari menyeberangi jalan yang langgeng menghampiri lelaki tua yang buta itu.
Aku memandanginya dalam dalam dan tak terasa airmata pun berjatuhan. Ternyata
aku hamper saja terperangkap.
Kutepuk pundak paman buta itu. Dan ia
pun menoleh dengan wajahnya yang ikhlas. Dan aku tersenyum sambil berkata “
paman aku ingin menari dengan permainan musik paman yang halus dan indah”
mendengar permintaanku itu ia lalu membalas senyumanku dengan senyumannya yang
sangat mempesona. Lalu berkata “ baiklah nak”.
Lantunan nada nada yang berirama
pelan dan merdu keluar dari musik piano hasil karya serang lelaki yang buta
kulihat ia sangat serius memainkannya seolah ia sedang menunjukkan padaku bahwa
kau harus mensyukuri apa yang telah terjadi. Dan aku berdiri disampingnya
kupandangi tubuhku baik baik dan aku telah menerima segala yang ada pada
dirinya. Kulihat orang orang berlalu lalang dihadapanku dan kebanyakan mereka
menghentikan langkahnya dan mulai mendekat mengelilingi kami. Dan inilah
saatnya aku untuk menggenggam dunia. Aku menutup mata merasakan angin yang
menyentuh batinku dan akupun mulai beraksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar