Rabu, 14 Januari 2015

Cerpen Mimpi Sejuta KG





CERPEN

MIMPI SEJUTA kg

Aku memulai hari ini dengan cinta yang sesungguhnya. Pandangan sinis yang coba menjatuhkan datang silih berganti coba menggoreskan cinta yang sudah membulat. Ribuan duri tertanam dijalan yang coba meletuskan cinta yang sudah terbang menari bersama awan putih. Tapi tak bisa. Semua yang berjalan dimuka bumi berhak memiliki cinta yang sesungguhnya. Dan inilah kisahku yang aku berikan agar kita duduk bersama melukiskan cinta yang sesungguhnya dikanvas kehidupan yang halus.
Dan semua orang berkata kepadaku “kau tak akan pernah bisa melakukan itu. Mimpi yang telah kau pegang nampaknya harus kau buang jauh jauh kedalam lubang yang paling dalam. Karena lihatlah dirimu. apa kau tak sadar kau hanya diciptakan didunia untuk mengisi kekurangan yang ada. Kau tahu itu”. Itulah kata kata orang yang sinis yang bermata tajam bak mata iblis yang tak akan pernah senang akan kelanggengan hidup keturunan Adam dimuka bumi ini. Dan selalu saja kata kata itu ada didalam hati, ketika aku baru saja membuka mata memandang keindahan yang pasti akan aku raih dengan cinta yang sesungguhnya. Tak peduli sebanyak apa orang lain berkata” kau tak akan pernah bisa”.
Dulu aku hanyalah seorang gadis kecil bertangan pendek namun berharap dunia ada dalam genggamanku. Tapi mimpi itu selalu saja terbang menjauh dari jangkauanku. lalu aku kabur dalam tidur yang lelap dan bermimpi mengenai surga yang semu. aku melihat segala keindahan isinya. Suatu waktu berlalu lalang bintang kejora yang berlarian dijalur awan yang hitam. Dan kadang aku berbaring diatas rerumputan hijau yang lembut dikelilingi pohon pohon yang menawarkan buahnya yang manis dan ranum. Lalu dari ujung jalan datanglah berduyun duyun bidadari yang elok rupanya membawa seloci berisi minuman yang nikmat menyegarkan tenggorokan yang lelah. itulah yang aku saksikan dalam mimpi yang sungguh sangat menggodaku

Dan sekarang gadis kecil ini telah dewasa. Kini  saatnya aku terbangun dari tidur yang nyaman. Lalu berlari dengan kencang. Mengejar segala keindahan seisi surga yang ku lihat dalam mimpi masa kecil. menuju dunia nyata yang kejam dan berat demi memegang dunia kedalam genggamanku dengan sekuat mungkin.

Terlihatlah dipermukaan tembok tulisan besar “ CASTING”. Ini adalah yang kesekian kalinya aku melihat tulisan itu. Dan aku berjalan kedalam pintu disampingnya berjalan dengan perasaan grogi yang sudah kurasakan berulang kali. Kemudian aku berjalan diatas lantai yang mengkilap dan licin yang selalu saja berhasil membuatku terpeleset. Dan sepasang mata yang sinis itu kembali bermunculan. Mereka memiliki segalanya untuk menjadi seorang bintang penari balet. Tubuh yang ramping, kaki yang panjang wajah yang cantik, dan tentu saja gerakan mereka yang indah. Kulayangkan senyumanku yang paling manis atas balasan dari pandangan mereka yang meremehkan atau pandangan yang seolah tak percaya bahwa aku ada disamping mereka.
Dan akupun mendapat giliran menampilkan semua yang aku tahu dihadapan tiga orang juri yang bermulut tajam. Yah mulut itu sudah berulang kali mengeluarkan ucapan berbisa yang coba meracuni cinta didalam hatiku. Terdengarlah suara berbisik dari peserta lain memenuhi ruangan yang dingin entah  mereka sedang membicarkan apa.aku tak peduli. Kutarik nafas yang panjang lalu mengeluarkan semua rasa takut yang ada. Ku tutup mata agar aku focus merasakan angin berjalan disela sela irama yang menyentuh. Dan akupun mulai beraksi. 
“SUDAHLAH LEBIH BAIK KAU COBA MENGEJAR MIMPI YANG LAIN”.
Belum aku menyelesaikan semua gerakan yang sudah kupersiapkan matang matang. Dan semua latihan berat yang kulalui dengan tangisan. Tiba tiba kalimat itu melayang dari seorang perempuan paruh bayah yang terlihat sombong menghentikan semuanya menunda segalnya. Aku menundukkan kepala meresapi semua kata kata yang keluar selanjutnya.
“KAU HARUS TAHU. TAK SEMUA ORANG DICIPTAKAN DI MUKA BUMI INI UNTUK MENJADI SANG BINTANG. LIHATLAH DIIRIMU KAU MEMILIKI BADAN GEMUK YANG SANGAT TAK ELOK DIPANDANG.  DI KERTAS MENGENAI DIRIMU INI KAU TULIS BAIK BAIK BERATMU YANG MENCAPAI RIBUAN POnDS. DAN KAU TAHU ITU SUDAH MENYALAHI ATURAN. LEBIH BAIK KAU PULANG SAJA DAN KUBUR DALAM DALAM MIMPIMU NAK.” Kata perempuan tua itu sambil menyodorkan kertas pendaftaranku.
Hanya tawa yang aku dengar sebagai bentuk rasa turut berduka cita dari mereka atas nasib nestapa yang aku alami. semua mata tertuju padaku saat aku meninggalkan ruangan yang menyimpan misteri itu. Dan untuk kesekian kalinya aku mengalami kegagalan yang sudah tak terhitung lagi. Oh tuhan.
Tetaplah bersamaku ini semua belum berakhir. Aku duduk disebuah kursi kayu panjang dipinggir jalan memandangi orang orang yang sibuk berlalu lalang. Ada yang tertawa hingga giginya yang putih terlihat dan aku pun bertanya pernahkah ia menangis karena kegagalan hingga giginya tersembunyi dengan baik?. Ada yang sedang berucap dengan kawannya berjalan dengan langkah yang beraturan. Dan aku pun bertanya apakah ia pernah merasakan apa yang aku rasa hingga membuatnya tak lagi bisa berjalan dengan baik. Oh tuhan sungguh hadiah yang kau berikan ini sangatlah berharga hingga aku merasa tak pantas untuk memilikinya.
Ditengah rasa sesal yang bertubi tubi menyerang cinta dihati. suara musik yang merdu melayang ketelingaku. Suara itu dari seorang lelaki tua yang buta diseberang jalan memainkan piano dengan jari jemarinya yang lentik. Dan ia menyanyikan sebuah lagu yang membuatku tertarik. Lelaki tua yang buta itu berkata seperti ini “Dan ketika kau telah berusaha sebaik mungkin tapi nyatanya kau gagal lalu kau mendapatkan sesuatu tapi bukan itu yang kau butuhkan dan kaupun lelah dan ingin menyerah tetapi kau tak mampu untuk membuang kepenakan itu. akhirnya kau terperangkap dalam keterpurukan.
tanpa terasa airmata pun mengalir deras diwajahmu karena kau telah kehilangan sesuatu yang tak tergantikan. mencintai seseorang yang ingin kau sayangi tapi itu hanya sia sia belaka. Apakah itu akhir?
bagiku tidak. selalu ada cahaya yang akan menuntunmu kembali untuk menguatkan tulang tulangmu yang telah remuk yang menghibur kalian dengan senyuman yang membawa kebahagiaan menghapus derita.
Yah. tiada cerita yang berakhir sedih ini semua terserah kau. jika kau belajar maka semua kisah
akan berakhir dengan kebahagiaan.” Dan nyayian dari seorang yang serba kekurangan itu mengajari sesuatu aku ternyata bukan satu satunya yang mendapatkan kasih sayang dari Tuhan.

Semangat dari keajaiban cinta didalam hati mulai bermunculan. Berapi api hingga membakar semua kekecewaan yang sudah hampir menggerogoti mimpi yang belum terwujud. Dengan wajah yang berseri aku berlari menyeberangi jalan yang langgeng menghampiri lelaki tua yang buta itu. Aku memandanginya dalam dalam dan tak terasa airmata pun berjatuhan. Ternyata aku hamper saja terperangkap.
Kutepuk pundak paman buta itu. Dan ia pun menoleh dengan wajahnya yang ikhlas. Dan aku tersenyum sambil berkata “ paman aku ingin menari dengan permainan musik paman yang halus dan indah” mendengar permintaanku itu ia lalu membalas senyumanku dengan senyumannya yang sangat mempesona. Lalu berkata “ baiklah nak”.
Lantunan nada nada yang berirama pelan dan merdu keluar dari musik piano hasil karya serang lelaki yang buta kulihat ia sangat serius memainkannya seolah ia sedang menunjukkan padaku bahwa kau harus mensyukuri apa yang telah terjadi. Dan aku berdiri disampingnya kupandangi tubuhku baik baik dan aku telah menerima segala yang ada pada dirinya. Kulihat orang orang berlalu lalang dihadapanku dan kebanyakan mereka menghentikan langkahnya dan mulai mendekat mengelilingi kami. Dan inilah saatnya aku untuk menggenggam dunia. Aku menutup mata merasakan angin yang menyentuh batinku dan akupun mulai beraksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar